ARAHDESTINASI.COM: Kontribusi wisatawan mancanegara (wisman) melalui pintu masuk utama (Great) Batam/Kepri sangat menentukan dalam pencapaian target pariwisata nasional tahun ini sebesar 17 juta wisman. Great Batam diproyeksikan memberi kontribusi sebesar 3,5 juta wisman atau sekitar 20%, sedangkan Great Bali 40%, dan Great Jakarta 30%.
"Kontribusi wisman dari pintu masuk Great Batam (Kepri) sangat siginifikan. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan 3,5 juta, sedangkan target kami seperti yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) sebesar 2,250.000,” kata Buralimar, Kepala Dinaspar Provinsi Kepri dalam acara Workshop Sosialisasi Kebijakan Kemenpar kepada Media Great Batam yang diselenggarakan Biro Komunikasi Publik (Komblik) Kemenpar di Radisson Golf & Convention Center Batam, belum lama ini.
Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar Guntur Sakti yang memimpin jalannya sosialisasi optimistis target yang ditetapkan Kemenpar akan tercapai. “Kita optimistis target tersebut akan tercapai dengan adanya tiga program marketing khusus 2018 yang diterapkan, yaitu insentif kepada airlines dan wholesaler, Visit Wonderful Indonesia-Hot Deals, dan Competing Destination Model (CDM)," katanya.
Pada kesempatan itu Buralimar, menjelaskan, dari tiga program khusus marketing 2018, paket Hot Deals Kepri menjadi andalan dalam meningkatkan kunjungan wisman ke Kepri khususnya ke Batam sebagai kontributor terbesar hingga 70% wisman. “Adanya paket Hot Deals Kepri ini diproyeksikan ada tambahan sebanyak 500.000 wisman, sehingga akhir tahun ini akan diperoleh sekitar 2,5 juta hingga 3,5 juta wisman," katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Pebrialin, menambahkan, pelaksanaan Hot Deals Kepri saat ini mulai dirasakan oleh Batam. Pada semester pertama 2018 ytercatat kenaikan kedatangan wisman 19,82%. "Pada Januari-Juni 2018 jumlah kunjungan wisman ke Batam sebanyak 1 juta atau terjadi kenaikkan 19,82% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu,” papar Pebrialin.
Paket Hot Deals
Guntur Sakti menjelaskan, program Hot Deals merupakan upaya untuk mengoptimalkan kapasitas yang menganggur atau optimizing idle capacity, dengan kata lain less for more tourism khususnya pada weekdays.
Paket Hot Deals Kepri, kata Guntur, didominasi oleh aksesibilitas moda transportasi sebesar 98% wisman yang datang menggunakan fery, sedangkan paket Hot Deals Jakarta dan Bali didominasi angkutan udara (airlines) dan sedikit yang menggunakan moda transporasi laut.
"Sejak dimulai pada April lalu hingga 20 Juli 2018 telah terjual 141.180 pax. Diproyeksikan akhir tahun akan terjual 500.000 pax," kata Guntur. Dia menjelaskan, Paket Hot Deals Kepri dipromosikan melalui sales meeting, consumer selling, penjualan tiket pada counter-counter di pelabuhan, dan promosi pada media cetak, elektronik, dan online. (*)