Sabtu, 20 April 2024

Sandiaga Terpesona Keindahan dan Ombak Kiri G-Land


  • Senin, 06 Juni 2022 | 23:58
  • | News
 Sandiaga Terpesona Keindahan dan Ombak Kiri G-Land Foto: Dok Kemenparekraf

ARAHDESTINASI.COM: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno terpesona melihat potensi dan keindahan G-Land atau Pantai Plengkung yang terletak di Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi.

“Banyak event yang bisa dilakukan di sini. Saya langsung terpikir bersepeda dari pantai sekitar 20 km, lari mungkin 5 km ke arah G-Land. Jalan menuju G-Land menurut saya sudah baik, perbanyak event saja,” ujar Sandiaga usai meninjau G-Land berkaitan dengan ajang World Surfing League (WSL) Championship Tour (CT) G-Land Pro 2022 di Pantai Plengkung atau G-Land, Banyuwangi, Senin (6/6).

Ajang World Surfing League (WSL) Championship Tour (CT) G-Land Pro 2022 sukses digelar di Pantai Plengkung (G-Land), Banyuwangi, Jawa Timur, pada 28 Mei hingga 4 Juni 2022. Event selancar internasional itu mampu memikat lebih dari 6 juta pasang mata dari seluruh dunia untuk menyaksikan para peselancar ‘bermain’ di ombak di G-Land. “G-Land merupakan salah satu lokasi surfing dengan ombak kiri terbaik di dunia. Ombak datang dari sebelah kiri ke kanan,” ujar Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PB PSOI) Tipi Jabrik, saat berkesempatan menjelaskan kepada Menparekraf, mengapa G-Land diminati para peselancar dunia.

Menparekraf menyambut baik pelaksanaan WSL, karena bisa membawa dampak langsung kebangkitan ekonomi di daerah dan menjadi ajang promosi efektif karenaWSL mendapat liputan media internasional. “Ini bisa menjadi ajang promosi yang baik. Bagaimana caranya agar mengadakan kompetisi WSL tahunan yang mendatangkan peselancar internasional. Selain meningkatkan pendapatan ekonomi daerah, juga menghasilkan liputan media ke seluruh dunia,” katanya. Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf, Rizki Handayani Mustafa mengatakan, Indonesia sudah dikenal oleh para peselancar sebagai destinasi surfing nomor satu di dunia, lantaran memiliki ombak sepanjang tahun. Salah satunya ombak yang menjadi impian para surfer dunia di G-Land. “Surfer dunia senang datang ke Indonesia, lantaran perairannya hangat dan ombaknya bagus. Itu sebabnya kami di Kemenparekraf sejak beberapa tahun lalu, bekerja sama dengan WSL memberi dukungan pada beberapa event surfing yang diselenggarakan di tanah air, termasuk salah satunya G-Land Pro 2022,” katanya. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengaku senang dengan suksesnya penyelenggaraan WSL yang disaksikan jutaan pasang mata ini karena mampu mempromosikan G-Land. Ia berharap ini akan menjadi kampanye positif untuk pariwisata Banyuwangi di kancah global. WSL ini bakal menjadikan momentum, untuk kembali menggenjot event-event berskala internasional di Banyuwangi. "Ini bakal jadi momentum untuk menggelar event berskala internasional yang selama pandemi kemarin sempat terhenti. Semoga ini bisa memberikan dampak positif bagi pengembangan sport tourism di Banyuwangi. Tentunya, juga bisa mengungkit ekonomi lokal,” ujarnya. Final WSL Pro G-Land yang digelar pada Sabtu (4/6/2022), menobatkan Jack Robinson (Australia) sebagai juara pada kategori pria. Sementara itu, di kategori wanita Johanne Defay (Prancis) berhasil membawa pulang trophy. Kemenangan ini, bagi Defay sangat istimewa. Apalagi perjuangannya mencapai puncak cukup sulit diraih. Defay harus melalui hadangan sejumlah peselancar terbaik dunia. Seperti di perempat final, dia harus menghadapi Stephanie Gilmore dari Australia. Kemudian mengalahkan Bronte Macaulay asal Australia yang merupakan peraih gelar tujuh kali World Surf League (WSL) sekaligus peselancar favorit pada kejuaraan ini. Bahkan, memupus impian lawannya untuk meraih gelar ke delapannya pada kejuaraan ini. “Saya telah meraih beberapa kemenangan di sini di Indonesia. Sebagai wanita pertama yang menang di G-Land, rasanya sangat istimewa di lokasi yang luar biasa, luar biasa,” ujarnya. Sementara itu, Jack Robinson menang dramatis di detik-detik akhir atas peselancar nomor 1 dunia Filipe Toledo (Brasil). Ia berhasil juara setelah meraih nilai 13,50 poin yang dikumpulkannya dari 5 kali percobaan dari 8 ombak yang terbentuk selama babak final. Sementara, Filipe Toledo, hanya mengumpulkan 13,16 poin. (*)

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru