Loading
ARAHDESTINASI.COM: Menteri Senior Datuk Seri Ismail Sabri hari ini mengumumkan bahwa pemegang izin jangka panjang dari India, Indonesia dan Filipina tidak akan diizinkan masuk ke Malaysia karena lonjakan kasus Covid-19 di negara-negara tersebut.
Dia mengatakan pembatasan baru akan mulai berlaku 7 September dan berlaku untuk penduduk tetap, pemegang kartu masuk Malaysia My Second Home, ekspatriat, pemegang visa pasangan dan pelajar asing.
“Keputusan itu diambil atas saran dari Kementerian Kesehatan untuk memastikan antisipasi penyebaran COVID-19,” katanya dalam jumpa pers seperti dilansir Malaymail.
Ismail Sabri mengatakan pemerintah juga akan memantau situasi di negara lain dan tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa pembatasan yang sama dapat diberlakukan pada warga negara lain yang mengalami lonjakan kasus.
"Belum ada yang diselesaikan, tetapi kami sedang mencari negara lain yang mungkin menghadapi lonjakan kasus Covid-19," katanya.
Namun, Ismail Sabri menekankan bahwa warga Malaysia yang kembali dari tiga negara tersebut akan diizinkan pulang dengan SOP yang ditetapkan.
“Kami tidak bisa menghentikan mereka untuk kembali karena bertentangan dengan Konstitusi. Undang-undang Imigrasi juga tidak dapat mencegah warga negara kami untuk kembali. Namun, ada prosedur yang harus dijalani."
Terkait dengan lonjakan kasus Covid-19 di negara-negara yang dimaksud, Ismail Sabri juga menginformasikan bahwa Kementerian Kesehatan Malaysia juga akan mengusulkan rencana untuk meminimalkan risiko infeksi asing dengan memulangkan warga Malaysia dari negara-negara tersebut.
Kemarin, Direktur Jenderal Kesehatan Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan pemerintah sudah melihat empat bulan ke depan dengan mempersiapkan kemungkinan lonjakan infeksi Covid-19 karena permulaan musim dingin di negara-negara belahan utara.
Ia mengatakan meski angka infeksi di Malaysia saat ini terkendali, perkembangan di negara lain seperti yang terjadi di India, Korea Selatan, Jepang, Spanyol dan Prancis yang mengalami peningkatan kasus selama cuaca dingin, harus diperhatikan.
“Jadi yang menjadi perhatian kami adalah akan terjadi peningkatan kasus selama periode tersebut, Karena itu kami harus melakukan persiapan,” ujarnya seperti dikutip Bernama.