ARAH KITA | ARAH PROPERTI | ARAH POLITIK | ARAH DESA | SCHOLAE

Ini Dia Trend Wisata di Tengah Pandemi

Jumat , 05 Juni 2020 | 14:25
Ini Dia Trend Wisata di Tengah Pandemi
Ilustrasi: Comfreak from Pixabay
POPULER

ARAHDESTINASI.COM: Pandemi COVID-19 membuat wisata berkelanjutan kian menjadi trend. Survei yang dilakukan booking.com, menunjukkan 93% wisatawan Indonesia berpendapat bahwa wisata berkelanjutan sangat penting. Sementara 72% mengatakan akan berkomitmen untuk memilih opsi wisata berkelanjutan.

Namun, ternyata masih banyak tantangan yang harus dihadapi, karena 37% wisatawan Indonesia tidak mengetahui bagaimana cara atau di mana dapat menemukan opsi wisata berkelanjutan. Selain itu, sebanyak 47% menganggap pilihan wisata berkelanjutan cukup terbatas.

Hasil dari survei itu menurut booking.com, menunjukkan adanya peluang untuk memberikan edukasi mengenai opsi pariwisata berkelanjutan yang sebetulnya sudah ada saat ini.

Untuk memudahkan wisatawan menemukan dan memilih wisata berkelanjutan, koalisi the Travalyst, kemitraan global yang diinisiasi oleh The Duke of Sussex bersama dengan Booking.com dan perusahaan-perusahaan terkemuka lainnya, baru-baru ini mengumumkan perkembangan dari Kerangka Kerja Baru yang mendukung perkembangan dan tingkatkan pilihan akomodasi, penerbangan dan pengalaman berkelanjutan di seluruh industri.

Riset itu sendiri dilakukan dengan total sampel 20,432 responden di 22 wilayah (Brazil, Meksiko, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Inggris, Belanda, Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, Israel, Jepang, Cina, Taiwan, Korea Selatan, Indonesia, India, Mesir, Maroko, Kenya dan Afrika Selatan).

Responden berusia 18 tahun atau lebih, harus sudah pernah bepergian setidaknya satu kali dalam 12 bulan terakhir, dan juga seseorang yang membuat keputusan atau berpartisipasi membuat keputusan dalam perjalanannya. Survei ini dilakukan secara online pada bulan Maret 2020 dan untuk Indonesia wisata berkelanjutan mendapat hasil positif.

Opsi Akomodasi Berkelanjutan
• 98% wisatawan Indonesia mengatakan mereka berencana untuk menginap di akomodasi ramah lingkungan di 2020.
• Dari 78% wisatawan Indonesia yang pernah menginap di akomodasi ramah lingkungan, 51% melakukan itu untuk membantu mengurangi dampak kurang baik terhadap lingkungan.
• 75% wisatawan mengakui kalau mereka merasa lebih yakin untuk memilih sebuah akomodasi apabila tempat tersebut memiliki citra ramah lingkungan (eco-label).
• Booking.com membuat kemajuan untuk penerapan citra yang lebih jelas, mengeksplorasi cara-cara baru untuk mengekspos praktik sistem berkelanjutan di semua jenis akomodasi di seluruh dunia, mulai dari mengurangi penggunaan plastik hingga menghemat air dan energi. Langkah-langkah awal ini bertujuan untuk mengekspos praktik berkelanjutan pada properti – yang juga diverifikasi oleh pelanggan - yang upaya berkesinambungan perusahaan bersama Travalyst untuk mengembangkan citra berkelanjutan yang mudah dipahami pada skala industri.

Wisatawan Peduli
• 41% wisatawan Indonesia mengakui mereka akan terdorong untuk memilih opsi pariwisata berkelanjutan jika perusahaan travel menawarkan destinasi alternatif yang dapat mengurangi keramaian.
• Para wisatawan juga mempertimbangkan alternatif moda transportasi untuk mencapai destinasi, dengan 34% memilih untuk bepergian jarak jauh menggunakan kereta dibandingkan mobil serta mengurangi jejak karbon.
• Ketika tiba saatnya dapat berwisata kembali, temuan-temuan ini menunjukkan ada kemungkinan bahwa para wisatawan akan meneruskan memilih opsi yang lebih bijaksana seperti misalnya pergi ke destinasi yang jarang dikunjungi dan memilih moda transportasi alternatif untuk sampai ke tujuan.

Upaya Bebas Plastik
• Mendorong akomodasi di seluruh dunia untuk menurunkan jumlah penggunaan plastik sekali pakai merupakan tujuan utama dari para wisatawan dunia di masa depan.
• Terkait istilah “pariwisata dan perjalanan berkelanjutan,” 12% wisatawan mengasosiasikan istilah ini dengan mengurangi limbah atau plastik daur ulang.
48% wisatawan Indonesia mengatakan bahwa mereka membawa botol air minum mereka sendiri daripada membeli air dalam kemasan saat mengunjungi destinasi selama setahun kemarin, sementara itu 56% mengatakan kalau mereka merasa frustasi ketika sebuah akomodasi melarang mereka untuk melakukan upaya berkelanjutan kala itu.

Rangkuman:
• 93% wisatawan Indonesia menganggap wisata berkelanjutan sebagai hal penting bagi
mereka, sementara 72% mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk memilih opsi
berkelanjutan ketika akan berwisata lagi di masa depan
• 48% wisatawan Indonesia mengatakan bahwa mereka membawa botol air minum mereka
sendiri dibandingkan membeli air di botol kemasan plastik ketika mengunjungi destinasi
wisata dalam satu tahun terakhir
• 98% wisatawan Indonesia mengatakan mereka berencana untuk menginap di akomodasi
ramah lingkungan di 2020
• 37% wisatawan Indonesia tidak tahu bagaimana atau di mana menemukan opsi
perjalanan berkelanjutkan dan 47% berpendapat bahwa tidak tersedia cukup opsi perjalanan berkelanjutkan. (*)

KOMENTAR