Kamis, 18 April 2024

Menjelajahi Lima Dasar Samudra


 Menjelajahi Lima Dasar Samudra Ekspedisi Five Deeps (Net)

DESEMBER ini, merupakan bulan spektakuler bagi petualang sekaligus investor Victor Vescovo bersama ilmuwan Alan Jamieson dari Newcastle University. Mereka sanggup menyelam hingga kedalaman 10,5 kilometer di bawah permukaan laut. Keduanya memakai kapal selam seharga US$ 48 juta (sekitar Rp 705 miliar) untuk memetakan dasar laut samudra.

Misi menjelajahi dasar lima samudra yang pertama kali dilakukan manusia ini diberi nama Five Deeps, sebuah ekspedisi mengunjungi titik terdalam dari lima samudra berbeda. Ekspedisi ini mengamati titik terdalam di Samudra Atlantik, Samudra Antartika, Samudra Hindia, Samudra Pasifik, dan Samudra Arktik.

"Rasanya sungguh luar biasa bisa untuk pertama kalinya dalam sejarah mencapai dasar Samudra Atlantik yang sebenarnya dan untuk membuktikan kemampuan teknis dari sistem penyelaman ini, yang kami percayai sebagai satu-satunya alat yang beroperasi di tempat terdalam di dunia," kata Vescovo, sebagaimana dilansir Live Science. "Kami tidak sabar untuk melanjutkan misi ke situs penyelaman lain, dan melanjutkan tujuan saintifik serta teknis kami," tambah dia.

Kapal selam yang Vescovo gunakan didesain untuk bisa dengan mudah dan cepat bergerak dalam air. Ia dilengkapi peralatan sonar untuk memetakan dasar laut dalam bentuk tiga dimensi. Selain itu, tim penjelajah juga menggunakan teknologi tersebut untuk mempelajari daerah-daerah terdalam di lautan dan memperbaiki informasi yang salah soal kedalaman Samudra Atlantik.

Ekspedisi Beresiko Tinggi

Ekspedisi Five Deeps membawa manusia untuk pertama kalinya menjelajahi titik terendah di samudra menggunakan kapal selam khusus.

Perjalanan pertama menuju dasar laut dilakukan di Palung Puerto Rico, titik terdalam di Samudra Atlantik. Belum pernah ada manusia yang turun ke titik tersebut. Saking dalamnya, komunikasi dari kapal selam ke permukaan membutuhkan waktu sekitar tujuh detik.

Dalam penelitiannya, Jamieson sudah beberapa kali menurunkan kamera atau kotak untuk mengambil sampel di dasar laut. Namun tentu sensasinya tak sama dengan ketika dia turun langsung ke titik terendah di bumi ini. "Kontur di bawah sana sama sekali berbeda dengan yang kita lihat di permukaan sini," ujarnya.

Di kedalaman Palung Puerto Rico, tekanan air sangat tinggi, 800 kali lebih tinggi dibandingkan dengan di permukaan laut. Agar dapat menahan tekanan tersebut, Triton 36000--kapal selam yang dipakai Vescovo dan Jamieson--dibuat fleksibe dan dapat berubah bentuk mengikuti tekanan air. Adapun misi di dasar Samudra Atlantik ini berlangsung selama tiga jam.

Selain itu, tim penjelajah juga menggunakan teknologi tersebut untuk mempelajari daerah-daerah terdalam di lautan dan memperbaiki informasi yang salah soal kedalaman Samudra Atlantik.

Vescovo sebelumnya pernah mencapai titik-titik tertinggi di dunia, termasuk Gunung Everest. Sekarang ia berusaha untuk mencapai titik-titik terdalam di Bumi. Setelah Samudra Atlantik, tim penjelajah ini juga akan mengunjungi titik terdalam di Samudra Antartika, yakni Palung South Sandwich.

 

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Mancanegara Terbaru