ARAHKITA.COM: Menteri Pariwisata Arief Yahya memperkirakan arus kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali berdasarkan hitungan Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Februari sudah akan menunjukkan pemulihan hingga 90%. Artinya, arus masuk wisman ke Bali akan mencapai 450 ribu orang, dari angkanormal yang mencapai 500 ribu orang perbulan.
Recovery Bali pascaerupsi Gunung Agung pada Januari 2018 baru sebesar 70%. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah wisatawan ke Bali turun 6,17% pada Januari 2018. Sepanjang bulan lalu jumlah kunjungan wisatawan hanya 1,04 Juta. Angka tersebut turun jika dibandingkan Januari 2017, yaitu mencapai 1,11 Juta. Dari jumlah 1,04 Juta, wisatawan Malaysia cukup dominan (16,45%). Berikutnya, Timor Leste (12,43%) baru Tiongkok (9,8%). Daftar berikutnya Australia (9,43%) dan Singapura (9,42%).
“Itu berarti ada penurunan wisman sebesar 6%, atau berkurang 60 ribu wisman. Kalau sudah normal, wisman di Bali mencapai 500 ribu orang perbulan. Recovery masih berjalan dan baru terpenuhi 345 ribu. Jadi kita kehilangannya 155 ribu wisman,” terang Menpar.
Proyeksi recovery Bali di Februari diperkirakan mencapai 90%. Artinya, arus masuk wisman ke Bali akan mencapai 450 ribu orang. Mengacu pada kondisi normal, jumlah wisman mengalami defisit 50 ribu orang.
“Prediksi kami, recovery Bali sudah 90% di Februari. Kalau kondisi ini tercapai, proses recovery berjalan bagus, menyisakan defisit 10% atau kurang 50 ribu orang dari kondisi normal. Itu cukup kompetitif. Saat ini proses recovery memang sedang diupayakan dan terus dipercepat,” terang Arief.
Berbagai treatment pemulihan kondisi Pulau Dewata terus ditempuh. Salah satunya dilakukan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang menggelar Diplomatic Tour 23-25 Februari. Rute Diplomatic Tour adalah Karangasem, Gianyar, Bangli, hingga Nusa Dua. Dengan melihat langsung kondisi Bali, diharapkan para diplomat diharapkan menyampaikan ke negaranya jika Bali sudah aman.
Berdasarkan data BPS, jumlah wisman yang berkunjung ke Bali pada Januari 2018 sebesar 345,2 ribu orang. Meski belum pulih, jumlah tersebut sudah mengalami kenaikan 11,55% dibandingkan Desember 2017. (*)
