Jumat, 26 April 2024

Wisata Bakau di Desa Pagatan Besar Kalimantan Selatan


  • Jumat, 27 Juli 2018 | 14:56
  • | News
 Wisata Bakau di Desa Pagatan Besar Kalimantan Selatan Foto: Dok Desa Pagatan Besar

ARAHDESTINASI.COM: Desa Pagatan Besar, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, sadar betul pentingnya pariwisata untuk menghasilkan pendapatan asli desa (PAD). Itu sebabnya, mereka kian giat melakukan penanaman bakau jenis api-api. Bukan hanya sebagai penahan abrasi, tetapi juga akan difungsikan sebagai taman wisata, lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung.

“Terus terang, untuk menghasilkan PAD di daerah kami sulit kalau tidak dari sektor pariwisata. Itu sebabnya, kami terus melakukan penanaman dan perawatan bakau. Kami juga sudah membangun gazebo dan fasilitas titian untuk wisatawan dan berbagai keperluan lain,” terang Samdiani, kepala desa Desa Pagatan Besar.

Kesadaran itu mendorong mereka untuk melakukan pengelolaan yang benar dengan melibatkan masyarakat. Saat ini seluruh elemen pemuda dan pemudi desa mulai dari karang taruna hingga pokdarwis bersama pendamping desa mewujudkan terbentuknya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes, agar aset yang sudah dimiliki bisa dikelola dengan baik dan menyumbang ke kas pendapatan desa.

Saat ini Desa Pagatan Besar memiliki kawasan hutan bakau yang sudah dikelola sepanjang 1 km. Separuh dari jumlah itu tumbuh alami, separuhnya lagi sengaja ditanam dengan jenis bakau api-api. Mereka juga telah memiliki titian (semacam jembatan dan dermaga), dua di antaranya dibangun menggunakan dana desa. “Titian ini banyak manfaat. Mulai dari untuk tambatan perahu nelayan, keperluan pariwisata, pengontrolan penanaman bakau, sampai penunjang penelitian yang banyak dilakukan mahasiswa,” terang Samdiani.

Selain titian, Desa Pagatan Besar juga telah memiliki 7 gazebo, satu diantaranya dibangun besar 6 x 9 meter. Samdiani mengatakan, gazebo besar kerap dijadikan tempat untuk berbagai acara, bukan hanya oleh warga desa saja, tetapi juga wisatawan yang datang berombongan.

Hutan BakauMerasakan besarnya potensi dari hutan bakau, Penduduk Desa Pagatan Besar kian giat melakukan pelestarian dan pengelolaan. Hutan bakau bukan hanya menjaga pantai dari abrasi, tetapi juga menjaga kestabilan rantai makanan. Di air payau hutan bakau, masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan udang dan berbagai jenis hewan laut lainnya.

Penanaman bakau api-api intensif dilakukan sejak 2016 setelah desa ini bergabung dengan sebuah group pelestarian mangrove.Perbedaan api-api dan bakau bisa dilihat dari dua hal. Pertama, akar api-api berada di dalam tanah, sedangkan akar bakau berada di atas tanah. Perbedaan lainnya, bakau api-api bisa tumbuh pada ekosistem dengan kadar garam tinggi, sedangkan jenis bakau lainnya hanya bisa tumbuh pada kadar asin yang rendah, payau atau muara sungai.

Pemantauan terhadap perkembangan tanaman api-api dilakukan melalui tambatan perahu yang dibangun hingga ke batas pantai, sekaligus menjadi lokasi swaphoto bagi para pengunjung yang ingin melihat pantai dan sunset. Tambatan ini, ada yang dibangun dengan anggaran program Kementerian dan Dinas Kelautan dan Perikanan, ada juga yangmenggunakan Dana Desa.

Sekitar 100 meter dari batas pantai, juga telah dibuat petak-petak pembibitan api-api dengan luas ubinan masing-masing 2m X 2m atau 4 m2. Ke depan, hutan mangrove ini diharapkan dapat mendorong berkembangnya usaha budidaya ikan laut sebagai sumber penghasilan nelayan, sekaligus menjadi destinasi wisata alternatif di Kabupaten Tanah Laut. (*)

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru