ARAH KITA | ARAH PROPERTI | ARAH POLITIK | ARAH DESA | SCHOLAE

Status Darurat di Jepang, Kemungkinan akan Dicabut

Jumat , 24 September 2021 | 19:00
Status Darurat di Jepang, Kemungkinan akan Dicabut
Foto ilustrasi: fernando zhiminaicela from Pixabay
POPULER

ARAHDESTINASI.COM: Kasus COVID-19 di Jepang mulai menurun, sehingga status darurat di sebagian besar wilayah negara itu kemungkinan akan dicabut.

“Tingkat rawat inap dan ketersediaan tempat tidur pasien di rumah sakit akan menjadi faktor penentu apakah keadaan darurat yang berlaku di Tokyo dan sebagian besar wilayah di Jepang dapat dicabut pada akhir September. Setelah mendengar pendapat para ahli, kabinet (Jepang) akan membuat keputusan akhir," ujar Menteri Kesehatan Jepang Norihisa Tamura seperti dikutip Antara dari Reuters, Jumat (24/9).

Varian Delta memicu gelombang kelima COVID-19 di Jepang. Kasus infeksi melonjak pada Agustus 2021 dan membuat rumah sakit kewalahan. Pemerintah Jepang memutuskan memerpanjang masa pembatasan darurat yang mencakup sekitar 80 persen populasi hingga akhir September.

Dengan pembatasan itu, restoran-restoran diminta tutup lebih awal dan tidak menyajikan alkohol. Para warga pun diimbau untuk sebisa mungkin bekerja dari rumah dan tidak bepergian.

Pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan untuk menggunakan pemeriksaan status vaksinasi atau hasil negatif COVID-19 sebagai cara untuk melonggarkan pembatasan pada pembukaan bisnis dan mobilitas warga.

“untuk sistem konfirmasi vaksin akan dilakukan di 13 prefektur,” kata Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura pada Jumat, seperti dikutip media berita Jiji.

Kasus baru COVID-19 harian di Tokyo telah menurun menjadi sekitar 550 kasus dalam beberapa hari terakhir, yakni sepersepuluh dari jumlah kasus pada puncak wabah yang terjadi di bulan Agustus.

Dalam pertemuan para ahli kesehatan Jumlat (24/9), Gubernur Tokyo Yuriko Koike menekankan pentingnya untuk menaikkan tingkat vaksinasi.

Dia menyebutkan bahwa sekitar 80 persen kematian akibat COVID-19 di Tokyo sejak Agustus terjadi pada masyarakat yang tidak divaksin. (*)

KOMENTAR