ARAHDESTINASI.COM: Pemerintah Jepang resmi mengumumkan penerapan keadaan darurat untuk Tokyo, Osaka, Kyoto, dan Hyogo mulai dari 25 April hingga 11 Mei. Saat ini Jepang tengah berjuang mengatasi pandemi yang muncul kembali hanya tiga bulan sebelum Olimpiade.
“Di bawah keadaan darurat baru untuk 25 April hingga 11 Mei, pemerintah akan meminta restoran, bar, dan tempat karaoke yang menyajikan alkohol untuk tutup dan acara olahraga besar diadakan tanpa penonton,” ujar Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura seperti dikutip Antara dari reuters.
"Kami benar-benar harus membatasi pergerakan orang, dan kami harus melakukannya dengan tegas," kata Nishimura,di awal pertemuan dengan panel ahli untuk membahas langkah-langkah yang diusulkan.
Pusat perbelanjaan dan ritel yang memiliki luas lebih besar dari 1.000 meter persegi juga akan diminta untuk tutup dan perusahaan memberikan tunjangan yang lebih besar bagi orang-orang untuk bekerja dari rumah.
Jepang sejauh ini menghindari penyebaran pandemi eksplosif yang telah melanda banyak negara. Keempat prefektur yaitu Tokyo, Osaka, Kyoto, dan Hyogo mencakup hampir seperempat populasi Jepang.
Ada total sekitar 550.000 kasus dan 9.761 kematian di Jepang. Peningkatan infeksi terbaru telah memicu tanda bahaya dengan lonjakan kasus pada varian baru COVID-19 dan kekurangan tempat tidur di rumah sakit yang terjadi di beberapa wilayah, sementara upaya vaksinasi Jepang tetap lamban.
Tokyo melaporkan 861 kasus baru pada Kamis, terbesar sejak 29 Januari, yang terjadi selama gelombang ketiga pandemi dan keadaan darurat sebelumnya.
Prefektur Osaka mencatat 1.167, turun sedikit dari rekor. Beberapa prefektur lain tetap dalam keadaan ‘darurat’ sebagai upaya pengendalian infeksi yang ditargetkan.
Diberitakan, durasi keadaan darurat di Nishimura juga akan diperpanjang hingga 11 Mei. (*)
