Loading
ARAHDESTINASI.COM: Menteri Pariwisata Arief Yahya disela kegiatan Asean Tourism Forum (ATF 2018), menemui Vice Chairman of China National Tourism Administration (CNTA) Mr. Du Jiang. Pertemuan khusus tersebut membahas peningkatan kerjasama di bidang pariwisata.
Menpar Arief Yahya mengusulkan CNTA membentuk Task Force untuk meningkatkan pelayanan bersama untuk turis China. Terutama soal bahasa. Sebab, bahasa selalu menjadi kendala bagi wisatawan yang ingin mengetahui tempat wisata di Indonesia.
"Indonesia akan membentuk tim bahasa untuk pelayanan wisatawan. Kita juga meminta CNTA membentuk tim sebagai partner kerja," ujar Menpar, dalam siaran persnya Sabtu (27/1/2018).
Ajakan kerjasama ini disambut positif oleh CNTA. Kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dari kota-kota kedua negara. Seperti Xian, yang sudah siap terbang ke Bali.
Kementerian Pariwisatanya Tiongkok ini juga akan membentuk China National Tourism Organization (CNTO), semacam kantor VITO milik Kemenpar di Jakarta.
"Mereka akan membuka kantor semacam VITO kita. VITO kita sudah ada di Beijing, Guangzhou, Singapore, Thailand, Melbourne, Paris, Frankfurt, London, UEA, India dan lain-lain," ungkap Arief Yahya.
VITO (Visit Indonesia Tourism Officer) adalah perwakilan Kemenpar di berbagai negara. Tugasnya untuk membantu dan memudahkan promosi pariwisata Indonesia di luar negeri.
Keputusan CNTA membentuk CNTO di Indonesia dinilai positif oleh Menpar Arief Yahya. Pasalnya, saat ini pihaknya gencar mendatangkan turis dari negara ASEAN, China, Jepang dan Korea.
"Tiongkok merupakan pasar utama dan terbesar untuk pariwisata Indonesia tahun ini. Dalam waktu singkat, kunjungan wisatawan China mengalahkan Singapore, Malaysia, Australia, Jepang, Korea dan India. Ini yang harus terus kita jaga," tutur Menpar.(NNC)